Leeds United Service Crew adalah firm hooligan sepakbola yang berasal dari Yorkshire, dan terhubung dengan klub sepakbola liga Inggris; Leeds United A.F.C. Leeds adalah kota terbesar di Yorkshire, terletak di wilayah industri yang terkenal keras. Leeds United Service Crew terbentuk pada 1974, nama tersebut muncul setelah para pendukung Leeds menggunakan kereta api umum (reguler) pada pertandingan away ke Manchester. ini memang menjadi pilihan para supporter untuk pertandingan tandang, ketimbang memakai kereta api khusus untuk penggemar sepakbola, yang tentunya telah diawasi ketat oleh polisi. dimana mereka selalu berpergian pada pertandingan away dalam jumlah besar, dan menarik perhatian polisi.
Service Crew mempunyai reputasi sebagai salah satu firm hooligan yang disegani di persepakbolaan Inggris. rival mereka tercatat diantaranya adalah; Manchester United Red Army, Millwall Bushwcker, Hull City Psychos, dan Cardiff City Soul Crew.
pada 1985, saat hooliganisme sepakbola meluas di Inggris, acara BBC Six O'Clock News mempunyai reportase khusus dimana mereka tercantum dalam daftar geng hooligan terburuk yang menciptakan kekacauan di seluruh Inggris; dan Leeds United tercatat diantara lima klub terburuk.
Leeds United Service Crew adalah salah satu firm yang paling aktif di seluruh negeri. firm ini telah mendapat perintah pelarangan (banning orders) terbanyak diantara yang lain, total 162 banning orders di akhir tahun 2009.
The History
klub Leeds United sendiri menjaga jarak dari semua aktivitas yang melibatkan Service Crew didalamnya. selama masa puncak hooliganisme, Service Crew menjadi salah satu dari firm yang paling ditakuti di Eropa, dan ini nyaris membuat klub ditutup.
Final European Cup 1975
profil insiden tingkat tinggi pertama yang melibatkan Leeds hooligans adalah saat mereka datang pada 28 Mei 1975, di Final European Cup melawan Bayern Munich di Parc des Princes, Paris, Perancis. saat gol striker Peter Lorimer dianulir dalam pertandingan yang berakhir 2-0 untuk kekalahan kubu Jerman Barat tersebut, dimana sebelumnya mereka juga menyaksikan tim mereka mendapat dua peluang penalti tapi ditolak wasit asal Perancis, Michel Kitabdjian. puluhan pendukung Leeds kemudian mencabuti kursi dari tribun, dan melemparkannya ke lapangan. beberapa diantaranya bentrok dengan polisi Perancis saat mereka menyerbu lapangan. hasil insiden ini, Leeds dilarang bertanding di kompetisi Eropa selama empat tahun. meskipun kemudian dikurangi jadi dua tahun, setelah banding. karena aksi penolakan para supporter hingga memasuki lapangan. bagaimanapun, ini akan menjadi 17 tahun berikutnya hingga mereka bisa beraksi di level Eropa lagi.
musim 1982/1983, pada pertandingan pertama Leeds United di Divisi Dua Liga Inggris setelah terdegradasi, beberapa pendukung Leeds berada pada apa yang digambarkan oleh harian The Sun sebagai 'pesta pora minum, penjarahan, dan perkelahian' di Cleenthorpes, dimana 600 supporter Leeds menghabiskan malam sebelum pertandingan. pada Oktober, dua pemain Newcastle United terkena lemparan di Ellan Road Stadium, yang kemudian FA memerintahkan sebuah pemeriksaan lain.
Januari 1987, reputasi klub tentang hooliganisme sangat buruk, saat mereka diundi melawan klub Non-Liga Telford United pada pertandingan putaran ketiga piala FA. saat sebuah klub di wilayah Shropshire menolak menjadi tuan rumah, tak lain berarti mereka bermain tandang sejauh 30 mil di Stadion West Bromwich Albion.
Bournemouth 1990
pada Bank Holiday 5 Mei 1990, sekitar 10.000 supporter Leeds melakukan perjalanan ke AFC Bournemouth di wilayah south coast (pantai selatan) untuk pertandingan final Divisi Dua musim 1989/1990. kemenangan di pertandingan ini akan memberi mereka gelar Juara Divisi Dua, serta promosi untuk kembali ke papan atas setelah sebelumnya mereka hengkang selama delapan tahun. Leeds meraihnya dengan kemenangan 1-0, tapi keberhasilan ini diwarnai oleh serangkaian vandalisme pada pub dan toko2 di pusat kota. begitu pula dengan serentetan pertarungan antara hooligans melawan polisi. 104 orang ditahan dan 12 polisi terluka, saat wilayah pinggiran pantai yang tenang itu berubah menjadi zona perang. setelah kejadian ini Bournemouth dilarang menjadi tuan rumah pertandingan saat Bank Holiday.
tindakan di era modern tehadap hooliganisme sepakbola serta penggunaan CCTV secara luas di area pertandingan, seperti yang dilakukan pada firms lain, telah membatasi sebagian besar aktivitas Leeds United Service Crew. sementara hooliganisme berlanjut di Leeds United, kondisi sekitar telah berubah sejak 1970 dan 1980an. perbaikan sistem keamanan di Stadion Elland Road, begitu pula yang terjadi pada semua lapangan di Inggris dimana konfrontasi sering mengambil tempat, menjadi makin menjauh dari stadion.
pada 28 April 2007, selama pertandingan Divisi Satu Liga Inggris (NPower Championship) di Ellan Road berhadapan dengan Ipswich Town, sekitar 200 supporter tuan rumah tumpah ruah ke dalam lapangan; dan memaksa pertandingan dihentikan selama 30 menit. setelah di akhir pertandingan Ipswich menyamakan kedudukan, yang ini berarti semua peluang tertutup untuk Leeds kecuali degradasi ke Divisi Dua (NPower League One). sekitar 100 orang diantaranya berlarian kearah tribun tenggara dimana terdapat para supporter tamu disana. dan pada Januari 2008, tiga belas pendukung Leeds United menerima Perintah Larangan Sepakbola (Football Banning Order) hingga berjumlah total 45 tahun, setelah mereka mengaku bersalah atas keributan di tempat umum berkaitan dengan insiden invasi lapangan.
Service Crew mempunyai reputasi sebagai salah satu firm hooligan yang disegani di persepakbolaan Inggris. rival mereka tercatat diantaranya adalah; Manchester United Red Army, Millwall Bushwcker, Hull City Psychos, dan Cardiff City Soul Crew.
pada 1985, saat hooliganisme sepakbola meluas di Inggris, acara BBC Six O'Clock News mempunyai reportase khusus dimana mereka tercantum dalam daftar geng hooligan terburuk yang menciptakan kekacauan di seluruh Inggris; dan Leeds United tercatat diantara lima klub terburuk.
Leeds United Service Crew adalah salah satu firm yang paling aktif di seluruh negeri. firm ini telah mendapat perintah pelarangan (banning orders) terbanyak diantara yang lain, total 162 banning orders di akhir tahun 2009.
The History
klub Leeds United sendiri menjaga jarak dari semua aktivitas yang melibatkan Service Crew didalamnya. selama masa puncak hooliganisme, Service Crew menjadi salah satu dari firm yang paling ditakuti di Eropa, dan ini nyaris membuat klub ditutup.
Final European Cup 1975
profil insiden tingkat tinggi pertama yang melibatkan Leeds hooligans adalah saat mereka datang pada 28 Mei 1975, di Final European Cup melawan Bayern Munich di Parc des Princes, Paris, Perancis. saat gol striker Peter Lorimer dianulir dalam pertandingan yang berakhir 2-0 untuk kekalahan kubu Jerman Barat tersebut, dimana sebelumnya mereka juga menyaksikan tim mereka mendapat dua peluang penalti tapi ditolak wasit asal Perancis, Michel Kitabdjian. puluhan pendukung Leeds kemudian mencabuti kursi dari tribun, dan melemparkannya ke lapangan. beberapa diantaranya bentrok dengan polisi Perancis saat mereka menyerbu lapangan. hasil insiden ini, Leeds dilarang bertanding di kompetisi Eropa selama empat tahun. meskipun kemudian dikurangi jadi dua tahun, setelah banding. karena aksi penolakan para supporter hingga memasuki lapangan. bagaimanapun, ini akan menjadi 17 tahun berikutnya hingga mereka bisa beraksi di level Eropa lagi.
musim 1982/1983, pada pertandingan pertama Leeds United di Divisi Dua Liga Inggris setelah terdegradasi, beberapa pendukung Leeds berada pada apa yang digambarkan oleh harian The Sun sebagai 'pesta pora minum, penjarahan, dan perkelahian' di Cleenthorpes, dimana 600 supporter Leeds menghabiskan malam sebelum pertandingan. pada Oktober, dua pemain Newcastle United terkena lemparan di Ellan Road Stadium, yang kemudian FA memerintahkan sebuah pemeriksaan lain.
Januari 1987, reputasi klub tentang hooliganisme sangat buruk, saat mereka diundi melawan klub Non-Liga Telford United pada pertandingan putaran ketiga piala FA. saat sebuah klub di wilayah Shropshire menolak menjadi tuan rumah, tak lain berarti mereka bermain tandang sejauh 30 mil di Stadion West Bromwich Albion.
Bournemouth 1990
pada Bank Holiday 5 Mei 1990, sekitar 10.000 supporter Leeds melakukan perjalanan ke AFC Bournemouth di wilayah south coast (pantai selatan) untuk pertandingan final Divisi Dua musim 1989/1990. kemenangan di pertandingan ini akan memberi mereka gelar Juara Divisi Dua, serta promosi untuk kembali ke papan atas setelah sebelumnya mereka hengkang selama delapan tahun. Leeds meraihnya dengan kemenangan 1-0, tapi keberhasilan ini diwarnai oleh serangkaian vandalisme pada pub dan toko2 di pusat kota. begitu pula dengan serentetan pertarungan antara hooligans melawan polisi. 104 orang ditahan dan 12 polisi terluka, saat wilayah pinggiran pantai yang tenang itu berubah menjadi zona perang. setelah kejadian ini Bournemouth dilarang menjadi tuan rumah pertandingan saat Bank Holiday.
tindakan di era modern tehadap hooliganisme sepakbola serta penggunaan CCTV secara luas di area pertandingan, seperti yang dilakukan pada firms lain, telah membatasi sebagian besar aktivitas Leeds United Service Crew. sementara hooliganisme berlanjut di Leeds United, kondisi sekitar telah berubah sejak 1970 dan 1980an. perbaikan sistem keamanan di Stadion Elland Road, begitu pula yang terjadi pada semua lapangan di Inggris dimana konfrontasi sering mengambil tempat, menjadi makin menjauh dari stadion.
pada 28 April 2007, selama pertandingan Divisi Satu Liga Inggris (NPower Championship) di Ellan Road berhadapan dengan Ipswich Town, sekitar 200 supporter tuan rumah tumpah ruah ke dalam lapangan; dan memaksa pertandingan dihentikan selama 30 menit. setelah di akhir pertandingan Ipswich menyamakan kedudukan, yang ini berarti semua peluang tertutup untuk Leeds kecuali degradasi ke Divisi Dua (NPower League One). sekitar 100 orang diantaranya berlarian kearah tribun tenggara dimana terdapat para supporter tamu disana. dan pada Januari 2008, tiga belas pendukung Leeds United menerima Perintah Larangan Sepakbola (Football Banning Order) hingga berjumlah total 45 tahun, setelah mereka mengaku bersalah atas keributan di tempat umum berkaitan dengan insiden invasi lapangan.
Leeds Bootboys |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar