Birmingham Zulus adalah firm hooligan sepakbola yang terhubung dengan klub sepakbola Inggris, Birmingham City FC. Zulu Warriors atau Zulus, pertama kali muncul di akhir tahun 1970 hingga awal 1980an, dan nama tersebut berasal dari chant: "zulu, zulu" yang ditujukan pada supporter Manchester City di tahun 1982.
Zulu Warriors mempunyai banyak anggota dari latar belakang etnis yang berbeda (kontras dengan kebanyakan firm hooligan lain yang muncul di waktu yang bersamaan, dimana terdapat pengikut dari organisasi sayap kanan semacam National Front). rival utama mereka adalah supporter dari sesama klub West Midlands, Aston Villa FC, dimana pernah terjadi serangkaian bentrokan sebelum, selama, & setelah derby Birmingham antara dua klub tersebut. Zulus mengklaim bahwa mereka mempertahankan kota dari serangan firms lain.
Zulu Warriors mempunyai banyak anggota dari latar belakang etnis yang berbeda (kontras dengan kebanyakan firm hooligan lain yang muncul di waktu yang bersamaan, dimana terdapat pengikut dari organisasi sayap kanan semacam National Front). rival utama mereka adalah supporter dari sesama klub West Midlands, Aston Villa FC, dimana pernah terjadi serangkaian bentrokan sebelum, selama, & setelah derby Birmingham antara dua klub tersebut. Zulus mengklaim bahwa mereka mempertahankan kota dari serangan firms lain.
The History
pada bulan Oktober 1987, polisi menahan 36 tersangka hooligans Birmingham City dalam sebuah operasi rahasia, dimana mereka menemukan pisau, coshes (tongkat pemukul pendek), buku harian, dan album foto kekerasan terhadap polisi, dan pendukung klub saingan.
Mei 1989, 20 supporter Birmingham ditangkap, dan lima polisi terluka saat para supporter menyerbu lapangan dalam pertandingan melawan Crystal Palace di Selhurst Park. dibutuhkan tujuh polisi berkuda untuk membersihkan ratusan supporter Birmingham dari lapangan. dimana wasit membawa para pemain keluar dari lapangan selama 26 menit, saat polisi bertongkat pemukul gagal memisahkan para pendukung yang bertikai tersebut di tribun.
kekacauan yang menyertai sebelum dan sesudah pertandingan pada April 1999 antara Birmingham City melawan Wolverhampton Wanderers, Zulus adalah fokus dari sebuah operasi polisi yang berhasil melawan mereka; Operation Red Card.
pada Februari 2001, sembilan supporter didakwa (tujuh dengan pelanggaran ketertiban umum, satu dengan kepemilikan obat terlarang, dan satu orang lagi dengan dakwaan pidana), setelah pendukung Birmingham City dan Cardiff City bentrok di Cardiff sebelum final Worthington Cup yang mempertemukan Birmingham City dan Liverpool FC, pada Sabtu 24 Februari. enam belas orang ditahan setelah perkelahian pecah di Cardiff, satu orang terkena serangan, dan sembilan orang dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan. St. Mary's Street di pusat kota Cardiff ditutup selama dua jam, dan Pub Philharmonic hancur selama kerusuhan supporter. tiga pub terdekat lainnya juga terpaksa tutup. muncul kekhawatiran diantara polisi setempat bahwa Cardiff City hooligans mencari konfrontasi dengan Zulus, dimana kedua firms tersebut telah menggunakan internet untuk mengatur pertarungan.
lima belas orang ditangkap di bulan Oktober 2002 dalam serangkaian serangan fajar sehubungan dengan gangguan serius yang terjadi di area Rocky Lane, Aston, sebelum pertandingan antara Aston Villa dan Birmingham City pada September 2002.
empat belas hooligans Birmingham mendapat perintah larangan (banning order) pada 2006 setelah terjadi bentrokan kekerasan pada 27 Maret 2004, di London Utara.
Pada Februari 2006 polisi diserang setelah sebuah pertarungan pecah di wilayah Stoke-on-Trent, sesudah pertandingan FA Cup antara Stoke City berhadapan dengan Birmingham City. masalah di Britannia Stadium bermula ketika sebuah kelompok dari sekitar 200 orang supporter Birmingham merobohkan pagar yang memisahkan mereka dari supporter Stoke FC. saat para fans mulai meninggalkan lapangan, polisi menghadapi seperti apa yang digambarkan oleh seorang perwira polisi senior sebagai 'kekerasan ekstrem' dari kedua kubu supporter Birmingham dan Stoke.
pada November 2006 rencana launching buku berjudul "Villains" tentang berbagai firms hooligan Aston Villa, dimana didalamnya mencakup detail tentang bentrokan dengan Zulus, yang akan diadakan di Sensations Club di area Balsall Heath, Birmingham, harus dibatalkan karena ancaman bahwa anggota Zulus akan muncul dan menyebabkan masalah di acara tersebut. Zulus mengatakan telah mengajukan keberatan terhadap acara peluncuran buku, serta kehadiran para rival supporter pada apa yang mereka sebut sebagai 'wilayah mereka'.
pada September 2007, lima Birmingham hooligans dipenjara hingga delapan bulan, dan satu orang diberikan masa percobaan atas keterlibatan mereka dalam kekerasan pada sebuah pertandingan, saat seorang match steward kehilangan penglihatan pada satu matanya. yang pada bulan sebelumnya, para pendukung Birmingham City mulai mencabuti kursi di akhir pertandingan away, dan melemparkannya bersama2 koin, serta pecahan beton selama pertandingan melawan Cardiff City di Ninian Park, Cardiff. seorang fans Birmingham City juga terkena lemparan koin 2£ di kepalanya. seraya berkata "perilaku supporter kami mengerikan"
Kultur Populer
Zulus juga terlihat membuat cabang geng semacam The Brew Crew, dan The Junior Business Boys. mereka muncul di tahun 2005, dalam film Green Street Hooligans. pertandingan yang ditampilkan dalam film ini diantaranya adalah West Ham United F.C dan Birmingham City, dengan pertarungan setelah pertandingan antara Zulus melawan Green Street Elite (GSE), nama yang dipakai dalam film ini untuk Inter City Firm (ICF). Zulus juga muncul dalam sebuah peran kecil di tahun 1988, dalam film The Firm. Zulus juga tampil pada serial dokumenter The Real Football Factories yang ditayangkan di Bravo TV.
pada bulan Oktober 1987, polisi menahan 36 tersangka hooligans Birmingham City dalam sebuah operasi rahasia, dimana mereka menemukan pisau, coshes (tongkat pemukul pendek), buku harian, dan album foto kekerasan terhadap polisi, dan pendukung klub saingan.
Mei 1989, 20 supporter Birmingham ditangkap, dan lima polisi terluka saat para supporter menyerbu lapangan dalam pertandingan melawan Crystal Palace di Selhurst Park. dibutuhkan tujuh polisi berkuda untuk membersihkan ratusan supporter Birmingham dari lapangan. dimana wasit membawa para pemain keluar dari lapangan selama 26 menit, saat polisi bertongkat pemukul gagal memisahkan para pendukung yang bertikai tersebut di tribun.
kekacauan yang menyertai sebelum dan sesudah pertandingan pada April 1999 antara Birmingham City melawan Wolverhampton Wanderers, Zulus adalah fokus dari sebuah operasi polisi yang berhasil melawan mereka; Operation Red Card.
pada Februari 2001, sembilan supporter didakwa (tujuh dengan pelanggaran ketertiban umum, satu dengan kepemilikan obat terlarang, dan satu orang lagi dengan dakwaan pidana), setelah pendukung Birmingham City dan Cardiff City bentrok di Cardiff sebelum final Worthington Cup yang mempertemukan Birmingham City dan Liverpool FC, pada Sabtu 24 Februari. enam belas orang ditahan setelah perkelahian pecah di Cardiff, satu orang terkena serangan, dan sembilan orang dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan. St. Mary's Street di pusat kota Cardiff ditutup selama dua jam, dan Pub Philharmonic hancur selama kerusuhan supporter. tiga pub terdekat lainnya juga terpaksa tutup. muncul kekhawatiran diantara polisi setempat bahwa Cardiff City hooligans mencari konfrontasi dengan Zulus, dimana kedua firms tersebut telah menggunakan internet untuk mengatur pertarungan.
lima belas orang ditangkap di bulan Oktober 2002 dalam serangkaian serangan fajar sehubungan dengan gangguan serius yang terjadi di area Rocky Lane, Aston, sebelum pertandingan antara Aston Villa dan Birmingham City pada September 2002.
empat belas hooligans Birmingham mendapat perintah larangan (banning order) pada 2006 setelah terjadi bentrokan kekerasan pada 27 Maret 2004, di London Utara.
Pada Februari 2006 polisi diserang setelah sebuah pertarungan pecah di wilayah Stoke-on-Trent, sesudah pertandingan FA Cup antara Stoke City berhadapan dengan Birmingham City. masalah di Britannia Stadium bermula ketika sebuah kelompok dari sekitar 200 orang supporter Birmingham merobohkan pagar yang memisahkan mereka dari supporter Stoke FC. saat para fans mulai meninggalkan lapangan, polisi menghadapi seperti apa yang digambarkan oleh seorang perwira polisi senior sebagai 'kekerasan ekstrem' dari kedua kubu supporter Birmingham dan Stoke.
pada November 2006 rencana launching buku berjudul "Villains" tentang berbagai firms hooligan Aston Villa, dimana didalamnya mencakup detail tentang bentrokan dengan Zulus, yang akan diadakan di Sensations Club di area Balsall Heath, Birmingham, harus dibatalkan karena ancaman bahwa anggota Zulus akan muncul dan menyebabkan masalah di acara tersebut. Zulus mengatakan telah mengajukan keberatan terhadap acara peluncuran buku, serta kehadiran para rival supporter pada apa yang mereka sebut sebagai 'wilayah mereka'.
pada September 2007, lima Birmingham hooligans dipenjara hingga delapan bulan, dan satu orang diberikan masa percobaan atas keterlibatan mereka dalam kekerasan pada sebuah pertandingan, saat seorang match steward kehilangan penglihatan pada satu matanya. yang pada bulan sebelumnya, para pendukung Birmingham City mulai mencabuti kursi di akhir pertandingan away, dan melemparkannya bersama2 koin, serta pecahan beton selama pertandingan melawan Cardiff City di Ninian Park, Cardiff. seorang fans Birmingham City juga terkena lemparan koin 2£ di kepalanya. seraya berkata "perilaku supporter kami mengerikan"
Birmingham City Zulu Warriors |
Kultur Populer
Zulus juga terlihat membuat cabang geng semacam The Brew Crew, dan The Junior Business Boys. mereka muncul di tahun 2005, dalam film Green Street Hooligans. pertandingan yang ditampilkan dalam film ini diantaranya adalah West Ham United F.C dan Birmingham City, dengan pertarungan setelah pertandingan antara Zulus melawan Green Street Elite (GSE), nama yang dipakai dalam film ini untuk Inter City Firm (ICF). Zulus juga muncul dalam sebuah peran kecil di tahun 1988, dalam film The Firm. Zulus juga tampil pada serial dokumenter The Real Football Factories yang ditayangkan di Bravo TV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar