Kamis, 03 November 2011

RUNNER UP (Review Arema di Liga Super Indonesia 2010/2011)

Arema akhirnya menutup kompetisi Liga Super Indonesia musim 2010/2011 dengan finish di posisi runner up. setelah berhasil mengemas 52 poin dari 28 kali pertandingan. terpaut delapan poin dari juara ISL, Persipura yang mengantongi 60 poin. serta menggeser Persija di peringkat kedua klasemen sementara, karena menang selisih gol. Arema memiliki selisih gol 27, dari memasukkan 52 dan kebobolan 25. sementara Persija mempunyai selisih gol 24, dari memasukkan 52 dan kebobolan 28.
posisi runner up ini mengantarkan pula Arema untuk berkompetisi di ajang sepakbola internasional yaitu AFC/Liga Champion Asia, musim depan. selain itu, Arema juga mencatatkan rekor sebagai tim yang tak terkalahkan sepanjang pertandingan kandang, tim yang mencetak agregat gol terbanyak pada kemenangan kandang, serta tim yang mencetak gol tercepat pada detik 34.
ini tak lepas dari pesta gol 8-0 pada laga pamungkas melawan Bontang FC. pada pertandingan yang didukung sekitar 32ribu Aremania tersebut, gol dicetak oleh Yongki Aribowo dengan hattrick pada menit 11', 62', & 82'. T.A Musafri dengan dua gol cepat di detik 34, & menit 7'. Roman Chmelo pada menit 55', & 72'. serta satu gol lagi oleh pemain pengganti Ahmad Amiruddin di menit 48'. hasil ini membawa Arema mengungguli Persija, yang pada waktu bersamaan juga menang atas tamunya PSPS 3-0.

ditengah carut marutnya manajemen klub, krisis finansial, & ketidak jelasan pembayaran gaji pemain, posisi runner up ini terasa seperti juara. seperti diketahui bahwa Arema Indonesia, yang menjuarai Liga Super Indonesia musim sebelumnya, mengawali musim 2010/2011 ini dengan berbagai keterbatasan. hengkangnya pelatih Robert Albert, & kapten Pierre Njanka juga akibat masalah dana. berkat mental petarung tak kenal lelah para pemain Arema, serta Aremania yang tak henti2nya memberi dukungan, maka posisi runner up berhasil diraih.

bagi Aremania & seluruh supporter Arema, pencapaian ini juga menjadi sesuatu yang istimewa. bagaimana tidak, di tengah dukungan yang tanpa henti & tak kenal lelah, konflik kepengurusan yayasan Arema yang sempat terjadi di tengah musim berlangsung, seakan2 seperti mencurangi Aremania. mereka yang loyal, yang berdiri dengan bangga untuk & demi Arema.
bagaimana mungkin sebuah klub besar, juara musim lalu, yang juga memiliki pendukung besar, bisa sampai salah urus. kemana keuntungan penjualan tiket dari Aremania, yang merupakan modal terbesar Arema; hingga pembayaran gaji pemain bisa tertunda? untunglah tidak sedikitpun terlintas di benak Aremania & semua supporter Arema untuk 'mencurangi' balik pengurus yayasan. & tetap memberikan dukungan terbaiknya hingga akhir musim kompetisi.


Viva Arema, Viva Aremania, Vamos Mad Lion Firm!
Salam Satu Jiwa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar